GABIN FLA TOPPING

"Cemilan legendaris yang enak dan mengenyangkan"

LATAR BELAKANG

    Biskuit gabin ini bentuknya persegi. Tebal dan terasa keras saat dipegang. Tapi begitu dimakan, renyah dan lembut (Purwitosari, 2020). Roti gabin dapat dijumpai di mana saja seperti di toko-toko makanan sampai supermarket. Banyak masyarakat yang menyukai roti gabin ini mulai dari anak-anak sampai orang dewasa karena rasa roti gabin yang gurih dan harganya juga terjangkau di semua kalangan masyarakat. Tape memiliki tekstur lunak dengan rasa asam manis dan sedikit mengandung alkohol yang berasal dari perubahan biokimia dari hasil fermentasi singkong yang dilakukan mikroorganisme. Pada dasarnya semua bahan pangan yang memiliki karbohidrat yang tinggi dapat diolah menjadi tape. Berbagai jenis tape yang telah dikenal masyarakat yaitu tape ketan, tape beras, tape sogum, tape pisang, tape ubi jalar, tape sukun, dan tape singkong. Diantara tape tersebut yang paling banyak disukai adalah tape singkong dan tape ketan (Astawan, 2004 dalam Jiwandori, 2015). 

    Tape singkong merupakan bentuk makanan olahan dengan proses fermentasi. Prinsip dasar proses fermentasi adalah degradasi komponen pati menjadi dekstrin dan glukosa, selanjutnya glukosa diubah menjadi alkohol atau asam sehingga hasil dari proses fermentasi terasa sedikit asam atau sedikit manis dan asam alkoholik. Tape singkong biasanya dibiarkan dalam bentuk warna putih. (Endang Sulastri, 2013) Gabin goreng isi tape manis adalah makanan yang berbahan dasar dari roti gabin yang didalamanya di beri isian tape singkong dan digoreng. Makanan ini dapat dijadikan camilan yang mengenyangkan karena terdapat kandungan karbohidrat di dalamnya. Gabin goreng isi tape manis ini termasuk inovasi produk makanan baru dari roti gabin dan tape singkong. Biasanya masyarakat hanya mengkonsumsi tape singkong dengan cara di makan langsung, digoreng biasa, dan di jadikan campuran minuman seperti es 2 buah. 

   dengan adanya produk ini dapat menambah inovasi dalam pengolahan roti gabin dan tape singkong. Produk ini dapat menarik konsumen yang menyukai tape singkong untuk mencoba produk makanan olahan tape yang berbeda, dan gabin goreng isi tape ini dapat menarik masyarakat yang kurang menyukai tape karena rasanya yang sedikit asam, dengan adanya produk ini membuat mereka menyukai tape karena rasa tape yang manis. Adanya inovasi produk makanan baru ini dapat meningkatkan nilai jual dari roti gabin dan tape singkong. Usaha gabin goreng isi tape manis merupakan usaha baru yang di buat untuk memperoleh keuntungan dan menciptakan peluang usaha baru.

ANALISIS SWOT

• STRENGHT ( KEKUATAN )

Rasa percaya bahwa produk ini memiliki prospek yang bagus dan diyakini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena produk yng penulis ambil merupakan produk  yang sudah tidak asing lagi. Produk ini juga mempunyai kualitas yang tinggi karena pemilihan bahan-bahan yang terjamin dan bagus serta proses pemasakan yang masih tradisional dan tentu saja higienis dan halal.

• WEAKNESS ( KELEMAHAN )

Setiap produk suatu bisnis, tidak dapat dipungkiri akan  memiliki kelemahan. Adapun kelemahan dari gaben isi tape ini adalah :

1. Produknya mudah di tiru.
2. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama.
3. Tingakat keawetan yang tidak tahan lama.

• OPORTUNITY ( PELUANG ) 

Setelah melihat kekuatan dan kelemahan produk ini juga memiliki beberapa peluang di antaranya  

1. Belum banyak penjual gabin dengan topping yang melimpah  
2. Bisa untuk pengganti makanan pokok karena produk ini mengndung cukup karbohidrat
3. Harga pas dikantong 

•  TREATH ( ANCAMAN )

Dalam melakukan bisnis ancaman atau tantangan yang dihadapi merupakan hal yang sudah biasa. Adapun ancaman dari bisnis ini adalah sebagai berikut :

1. Pesaing yang tidak stabil.
2. Bahan baku yang tidak stabil.
3. Adanya produk serupa dengan kualitas rendah dengan harga murah sehingga menjatuhkan  produk penulis.
4. Adanya produk luar negeri yang lebih memikat masyarakat terutama  generasi muda

harga yang akan kami jual ; Rp 10.000 / Pack

BAHAN-BAHAN

• Roti gabin = Rp 10,000
• Susu kental manis = Rp 13,000
• Tape singkong = Rp 8,000
• Tepung = Rp 3,000
• Gula = RP 4.000
• Air 
• Minyak = Rp 13,000
• Topping bebas

PROSES PEMBUATAN

• Pertama campurkan Tape singkong, 5 Sendok makan Terigu, 2 Sachet SKM, 2 Sendok gula dan sedikit air Pada suatu wadah lalu aduk hingga merata
• Ambil 2 keping Gabin Masukan 2 Sendok adonan tadi, lalu tumpuk gabin dan ratakan sampingnya 
• Panaskan minyak dalam wajan, setelah panas masukan gabin yang sudah di beri adonan ke dalam minyak (api kompor tidak terlalu besar)
• setelah warna nya kecoklatan angkat gabin dari penggorengan lalu tiriskan
• setelah tiris beri topping di atas gabin, gabin siap dihidangkan

NB : Banyaknya bahan yang dicampur sesuai dengan kuantitas produk yang akan di buat

VIDEO PEMBUATAN

FOTO PRODUK

 

COFFEE LATTE

CARA PEMBUATAN

Bahan-bahan:

• 2 - 2,5 sendok teh NESCAFÉ Classic
• Air panas
• Susu
• Gula (opsional)

Alat :

• Cangkir kopi
• Panci / microwave
• Milk frother
• Sendok

COFFEE LATTE

Kopi latte hadir di berbagai coffee shop sejak abad ke-20, namun menurut cerita, kopi latte kemungkinan sudah ada sejak abad ke-17 lalu. Kopi latte berawal di Italia, di mana banyak turis Amerika yang datang dan merasa kurang cocok dengan tingkat kepahitan kopi yang diberikan.

Akhirnya, ditambahkan susu untuk mengurangi atau menyeimbangkan rasa pahit dalam kopi tersebut. Selanjutnya, takaran susu tersebut dipatenkan dan jadilah menu kopi latte yang lebih bisa diterima banyak orang.

Dulu, kopi latte hadir sebagai breakfast coffee atau booster di pagi hari karena kandungan kopinya yang cukup intens dan pas untuk memulai hari. Namun sekarang, banyak juga orang yang menikmati kopi latte di sore hari.

ANALISIS SWOT

Strength (Kekuatan)

• Harga produk yang terjangkau
• Populer di kalangan anak muda
• Bahan baku yang tersedia
• Packaging yang mudah dibawa dan praktis
• Konsep kedai kopi yang menarik 
• Ketersediaan fasilitas lengkap (wifi, toilet, mushola)
• Alat pembayaran cashless dan banyak promo

Weakness (Kelemahan)

• Brand awareness yang rendah
• Sarana promosi yang belum maksimal, terutama bagi kedai kopi yang baru buka
• Kesuksesan media sosial yang terbatas (followers masih sedikit dan belum memiliki jangkauan audiens yang luas)
• Kompetitor lain yang lebih kuat

Opportunities (Peluang)

• Membangun inovasi produk kopi baru
• Membangun hubungan dengan pelanggan
• Menarik konsumen baru dengan penawaran khusus
• Menjawab permintaan layanan pengiriman (misalnya di aplikasi ojek online)
• Membuka outlet di lokasi baru

Threats (Ancaman)

• Harga bahan baku yang tidak stabil
• Tingkat persaingan kedai kopi yang tinggi
• Rating buruk dari konsumen